kata ini pantas ditujukan orang malaysia kepada Indonesia terutama mengaca pada hasil akhir final AFF Cup 2010. Indonesia menguasai pertandingan meskipun pemain Indonesia terbebani target untuk mengurangi defisit gol 3 pada laga first leg di bukit jalil. Sepanjang pertandingan para pemain Indonesia ngotot dan terus berlari untuk mencetak gol. Peluang sepanjang babak pertama sangat banyak tapi semuanya tidak bisa dikonversi menjadi gol. Memasuki babak kedua serangan Indonesia tetap gencar dilakukan tapi justru striker malaysia safee berhasil menyarangkan bola ke gawang markus melalui serangan balik cepat. Pemain Indonesia panik tapi permainan tetap dikuasai oleh para pemain indonesia.
selang beberapa menit kemudian pemain bisa mencetak gol melalui m. nasuha dan m. ridwan.
akhirnya kedudukan 2-1 berakhir hingga laga usai. hasil itu tak cukup untuk mengantar Indonesia menjadi juara AFF untuk pertama kali.
merujuk kebelakang 1 jam sebelum laga, suasana meriah terjadi di dekat kos saya di daerah Papringan Yogyakarta. Perempatan dipasang layar lebar. semua pendukung sudah berkumpul memenuhi badan jalan. Jalan utama adisutjipto lengang saat laga berlangsung. Euforia masih berlangsung di tengah masyarakat. tapi apa daya kkasih tak sampai.
entah apalagi yang akan menyatukan kita, membangkitkan rasa nasionalisme kita selain sepakbola. nyang menjadi pikiran saya adalah apakah masyarakat Indonesia masih mencintai timnasnya dan bangga akan negaranya?
0 komentar:
Posting Komentar